Artikel

Selasa, 26 Januari 2010

PERANG ISRAEL – PALESTINA TAK KUNJUNG PADAM

Hingga pekan ke-3, perang dingin Israel – Palestina tak kunjung berhenti. Jalur Gaza masih penuh dengan bom, nuklir, dan tembakan-tembakan dari helikopter serta pesawat dari birunya langit Palestina masih kelam mencekam. Hingga malam berganti lampu tidak menyala digantikan dengan ledakan-ledakan yang tak kunjung berhenti. Mimpi buruk masyarakat Palestina masih dirasakan. Blokade di jalur Gaza memang membuat masyarakat Palestina menderita belum lagi ancaman bom dan nuklir setiap saat menghantui mereka. Sengketa antara Zionis Israel dan Hamas memang tak terkendali, hingga detik ini pun korban meninggal terus berjatuhan tak terhitung jumlahnya. Sengketa yang bermula dari perebutan kekuasaan yang telah berlangsung lama ini terus memanas, bukannya cenderung mereda tetapi api merahnya perang antara keduanya belum padam. Hamas dan zionis Israel saling melemparkan bom dan nuklir serta serangan satu sama lain, seolah-olahnya mereka hanya melemparkan kembang api yang tak memakan korban jiwa. Tetapi masyarakat sipil yang tak berdosalah yang menjadi korban kebiadapan perang tersebut.
Langit jalur Gaza, dibanjiri bom dan nuklir serta beribu-ribu pesawat-pesawat tempur F-16. Kemudian helikopter Apache yang juga menjatuhkan peluru dan tembakan. Serangan Israel dari darat, laut, dan udara tak kunjung berhenti. Hingga korban yang berjatuhan tak seimbang, warga sipil yang dominan anak-anak dan wanita Palestinalah yang menjadi korban. Dari data yang diperoleh hingga 4 Januari 2009 selama sepekan korban meninggal mencapai 414 orang dan ribuan lainnya luka-luka. Sedangkan dari Israel hanya sedikit orang prajurit dan satu warga sipil. Memang yang tidak sebanding, kekuatan Israel dengan peralatan tempur yang canggih memang wajar jika mampu menghacur leburkan Gaza. Belum lagi jika kita berbicara mengenai daerah kekuasaan Palestina yang dulunya sangat besar, namun hingga saat ini hanya mencapai seperempat bagiannya sajapun tidak. Daerah yang masih di huni masyarkat Palestina adalah daerah Gaza yang saat ini di blokade, sehingga komunikasi terputus dengan wilayah Palestina yang berada di daerah Barat.
Israel yang mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat dan Negara Eropa lainnya terus memperkukuhkan tindak-tanduknya. Alasan sengketa dengan Hamas pun menjadi salah satu penyebab pertempuran tersebut hingga kini tak kunjung berhenti. Kecaman-kecaman dari berbagai masyarakat dunia terus mengalir namun Israel – Palestina tetap tak ada yang mau menghentikan serangan satu sama lain. Kepedulian dari Indonesia hingga kini pun tak kunjung berhenti, aksi solidaritas dengan demo di berbagai daerah mengecam kekerasan Israel terhadap masyarkat Palestina. Penggalangan dana yang dilakukan berbagai organisasi masyarakat, serta pengiriman relawan dari Indoensia untuk rakyat Palestina. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan RI mengirimkan bantuan senilai 2 milyar ke Palestina. Bantuan dalam bentuk obat-obatan untuk membantu masyarakat Palestina yang luka. Kemudian salah satu aksi damai yang disuarakan Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kabupaten Cirebo. Aksi demo serupa juga dilakukan ribuan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi massa dan mahasiswa, seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan BEM Universitas Islam Negeri Jakarta melimpah di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta.
Berdasarkan laporan dari Al-Jazzera, badan PBB juga selam peperangan mengirimkan bantuan makanan bagi 750.000 warga Gaza, dan harus mengirimkan sedikitnya 100 truk gandum untuk memenuhi kebutuhan warga Gaza. Laporan-laporan lain juga datang dari organisasi internasional yang menyebutkan bahwa situasi kemanusian di Jalur Gaza sangat parah dan menyedihkan. Tetapi, dilihat dari usaha berbagai negara untuk menghentikan perang tersebut, ternyata hingga 6 Januari 2009 belum berhasil. Berdasarkan hasil Rapat Dewan PBB ternyata gagal menyetujui yang menyatakan gencatan senjata di Jalur Gaza. Para negara-negara dewan anggota PBB masih terus perpegang pada kesepakatan mereka masing-masing. Walaupun di Jalur Gaza masih amat sangat memperihatinkan dan kutukan-kutukan keras dari berbagai negara yang prihatin terus berdatangan, tetapi perang terbuka Israel – Palestina hingga kini tak kunjung padam.

0 komentar: