MEMBACA,, why not?

Selasa, 26 Januari 2010

Motivasi Dirimu untuk Membaca

Bagaimana memotivasi diri kita untuk membaca? Pertanyaan ini sering timbul pada saat kita menutup buku yang kita baca dan selanjutnya pengalihkan perhatian ke hal lain. Banyak orang beranggapan membaca adalah hal yang membosankan, karena baru beberapa halaman yang kita baca, mata kita mulai terasa berat. Beberapa hal yang kita lakukan agar kita lebih merasa tertarik untuk membaca adalah menumbuhkan rasa keingintahuan yang tinggi, kemudian menyadari sepenuhnya pentingnya membaca bagi kehidupan kita serta menerapakan kebiasaan membaca sejak dini.

Rasa keingintahuan yang tinggi dari seseorang hal ini mampu memotivasi kita untuk membaca, karena rasa penasaran dan keingintahuan itulah yang akan membimbing kita untuk menghabiskan berlembar-lembar halaman. Selalu berpikirlah bagaimana akhir cerita yang Anda baca. Maka rasa penasaran tersebut akan selalu timbul dalam benak Anda. Selanjutnya bagaimana jika buku yang kita baca adalah buku ilmiah. Tingkat keingintahuan pada orang dewasa jauh lebih tinggi, maka objek yang dibaca juga suah berbeda dan sesuai dengan minatya. Kemudian hal yang perlu kita lakukan adalah selalu menanamkan rasa kebiasaan membaca tersebut di dalam diri kita.

Menyadari sepenuhnya pentingnya membaca bagi kita adalah salah satu cara menimbulkan motivasi diri untuk membaca. Kita semua tahu segala sesuatu yang dilakukan dengan rasa kesadaran dari diri sendiri akan kita lakukan dengan mudah dan senang hati, tanpa ada rasa malas yang ada hanya semangat yang berapi-api. Oleh karena itu, jika kita telah menyadari arti pentingnya membaca bagi diri kita, motivasi itu akan muncul dengan sendirinya dan rasa malas lambat laun akan hilang dengan sendirinya. Salah satu manfaat yang kita peroleh jika kita rajin membaca adalah pengetahuan dan informasi baru yang mampu membantu kita dalam banyak hal. Selanjutnya Jordan E. (1997) pernah menyatakan dalam bukunya yang berjudul “Bengkel Kreativitas” bahwa membaca memiliki dampak positif bagi perkembangan kecerdasan, yaitu:

1. Mempertinggi kecerdasan verbal/linguistik, karena dengan banyak membaca akan memperkaya kosakata.

2. Meningkatkan kecerdasan matematis-logis dengan “memaksa” kita menalar, mengurutkan dengan teratur dan berpikir logis untuk dapat mengikuti jalan cerita atau memecahkan suatu misteri.

3. Mengembangkan kecerdasan intrapersonal dengan mendesak kita merenungkan kehidupan dan mempertimbangkan kembali keputusan akan cita-cita hidup.

4. Membaca dapat memicu imajinasi dengan mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya, lengkap dengan segala kejadian, lokasi dan karakternya.

Kegiatan membaca merupakan sebagai sumber ilmu bagi suatu kehidupan, karena tanpa membaca seseorang tidak bisa melakukan apapun. Hanya dengan membacalah kita mengetahui mengenai suatu ilmu pengetahuan. Seseorang memperoleh ilmu pengetahuan dari membaca dan bagaimana suatu negara bisa maju tanpa memilki sumber daya manusia yang cerdas dan terampil. Seseorang memperoleh pengetahuan mengenai sejarah negara dan bangsa yang ia cintai dari membaca. Negara yang maju adalah negara yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena jika suatu negara yang memilki sistem pendidikan yang baik maka negara tersebut akan terus berkembang dan menjadi negara yang maju. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Handayani (2008) dalam artikelnya bahwa “jika ingin mengubah peradaban suatu bangsa, maka bakarlah semua buku dan gantilah dengan buku-buku baru yang sesuai peradaban yang ingin dibangun. Itulah manfaat besar buku secara umum”. Membaca merupakan sumber ilmu dari suatu bangsa, karena negara tersebut belajar dan berkembang dari sumber bahan bacaan. Membaca merupakan gudang ilmu dan pengetahuan. Kemudian manfaat lain yang kita peroleh dari membaca adalah sebuah kesuksesan, banyak sekali orang-orang ayng sukses karena membaca. Salah satu contoh kecil Tantowi Yahya, pria kelahiran Palembang, 29 Oktober 1960, itu mengakui keberhasilan dirinya sebagai presenter karena sejak kecil hingga saat ini aktif membaca buku-buku termasuk buku dari Amerika melalui kegiatan Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA). Selanjutnya ia terpilih sebagai DBI /Duta Baca Indonesia 2006, karena hal itu merupakan penghormatan dan tanggung jawab untuk ikut meningkatkan minat membaca di kalangan masyarakat Indonesia yang saat ini dinilai masih rendah (http://www.antara.co.id/arc/2006/2/ 1/tantowi-yahya-jadi-duta-baca-2006/). Hal ini ada salah satu contoh kecil, kemudian contoh lain adalah seorang penulis atau seorang guru yang sukses. Kunci keberhasilan mereka adalah membaca. Selanjutnya seorang siswa yang berprestasi dikelas sudah pasti yang menjadi kunci keberhasilannya adalah dengan rajin membaca dan belajar.

Sebaiknya memotivasi diri untuk membaca dilakukan sejak dini, menerapkan kebiasaan membaca sejak dini adalah salah satu langkah yang baik, karena dengan penerapan sejak saat ini pula membuat kita menjadi seseorang yang terampil dalam membaca. Kemudian hal lain yang mampu membangkitkan minat Anda untuk membaca dengan memahami kutipan artikel ini yang dinyatakan oleh Yardi (2003):

Adakah hikmah atau pelajaran yang dapat kita petik ketika mengikuti berita "heboh" peluncuran buku kelima Harry Potter? Bagi saya, ada satu hal yang membuat saya berpikir, kagum, dan cemburu. Berpikir bukan karena saya ingin mendalami dunia sihir. Kagum bukan karena saya membaca buku Harry Potter itu. (Terus terang, dari keempat buku Harry Potter edisi Indonesia, satu kata pun dari buku itu belum saya baca. Tapi kedua filmnya sudah saya tonton). Lalu, mengapa saya harus cemburu? Saya harus cemburu karena tingkat bacaan yang tinggi dari anak-anak Inggris dan Amerika.

Dari kutipan artikel tersebut dapat kita pahami bahwa tingginya minat baca anak-anak yang tinggal didaerah Inggris dan Amerika. Novel yang jumlah halamannya sebanyak itu mampu mereka baca. Ternyata hilang sudah anggapan bahwa buku cerita yang menarik bagi anak-anak adalah buku yang berwarna dan penuh dengan gambar maupu lukisan. Nyatanya buku Harry Potter yang isinya hanya tulisan dan kebohongan serta imajinasi mampu membangkitkan gairah membaca semua orang. Tidak ada anggapan bahwa Novel tersebut di ciptakan hanya untuk remaja. Faktanya pembacanya hadir dalam berbagai usia. Bayangkan jika saat masih kecil saja mereka mampu membaca buku seperti itu, lalu bagaimana jika mereka sudah dewasa? Sudah berapa banyak buku fiksi maupun ilmiah yang mereka baca. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa heran jika kedua Negara tersebut menjadi Negara yang maju dan berkuasa. Semua itu karena mereka menerapkan system gemar membaca dalam kehidupannya. Ternyata hal ini hanya contoh kecil yang kita peroleh dari sikap gemar membaca. Banyak manfaat lain kita dapatkan, jadi mulailah setiap hari kegiatan kita dengan kebiasaan membaca. Satu hal lagi, hal yang perlu kita ingat, sekarang adalah zaman internet. Hampir semua orang bekerja dengan internet yaitu dengan email, instant messaging, games, riset dan lain sebagainya. Anak-anak dan remaja pun tak lepas dari masalah kecintaannya terhadap internet dan melupakan membaca. Tahukah Anda? Tanpa disadari, orang-orang ini akan kehilangan kehidupannya dan tenggelam dalam dunia maya ini. Misalnya seseorang yang hanya sekedar mencari hiburan di internet. Internet memiliki kemiripan seperti televisi, radio dan buku komik yang juga memberikan segi negatif dan posotif. Banyak orang yang bergantung pada alat elektronik ini dan melupakan buku. Jadi pandai-pandailah menyeimbangkan keduanya. Bagaimanapun internet adalah suatu jendela emas yang membukakan mata seseorang terhadap kesempatan yang tidak terbatas untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan serta kesenangan/hiburan. Beberapa pernyataan diatas diharapakan mampu memotivasi kita untuk membaca, karena hanya dengan membaca kita bisa membuka pola pengembangan suatu pengetahuan dan informasi baru. Namun, hal yang tak patut kita lupakan adalah fasilitas. Banyak faktor yang dibutuhkan agar terealisasinya pencanangan gemar membaca. Dibutuhkannya dukungan keluarga yang memfasilitasi buku, serta pemerintah dengan peran sertanya dalam pemberdayaan perpustakaan bagi masyarakat. Mudahnya memdapatkan bahan bacaan adalah salah satu langkah baik untuk menerapkan kebiasaan membaca.

Hal yang harus dilakukan untuk memotivasi membaca adalah menimbulkan kemauan dari dalam diri kita untuk merasa tertarik dengan objek yang kita baca, selanjutnya pemahaman tentang pentingnya membaca bagi kehidupan kita serta membudidayakan kegiatan gemar membaca tersebut sejak saat ini. Peran serta dari berbagai faktor juga di perlukan untuk membiasakan kegiatan membaca, sehingga terbentuk di dalam masyarakat kita kegiatan cinta dan gemar membaca.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Ayan, Jordan E. 1997. Bengkel Kreativitas. Bandung: Penerbit Kaifa.

Handayani, Sri. 2008. “Menumbuhkan Budaya Gemar Membaca”. 28 Februari. http://www.takalarkab.go.id/cetak.php?id=56. Diakses tanggal 28 Mei 2008.

http://www.antara.co.id/arc/2006/2/1/tantowi-yahya-jadi-duta-baca-2006/.Diakses tanggal 28 Mei 2008

Yardi, Lidius. 2003. “Harry Potter, Tony Blair, dan Revolusi Bacaan” http://re-searchengines.com/lyardi2.html. Diakses tanggal 28 Mei 2008.

0 komentar: