Jika Bahasa Indonesia di Pandang Sebelah Mata

Selasa, 26 Januari 2010

Bahasa adalah sebuah simbol atau sistem lambang bunyi yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu pentinganya peranan bahsa dalam kehidupan bermasyarkat. Seiring perkembangannya bahasa Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan dibawah arus perkembangan pengunaan bahasa di era globaliasi. Di ruang lingkup kecil dan keluarga masyarakat kita menggunakan bahasa daerah atau bahasa ibu untuk berkomunikasi dan pada ruang lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Seiring dicetuskannya Bahasa Melayu-Riau sebagai Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 lalu, perkembangan bahasa terus meningkat. Tentunya juga pada perkembangan bahasa Indonesia yang makin berkembang dan beradaptasi, bahasa daerah pun tetap memiliki peranan dan jabatan yang penting dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Meninjau pada pemakaian bahasa Indonesia yang terjadi di kalangan masyarakat. Terjadi fenomena-fenomena negatif di tengah masyarakat kita. Misalnya banyak orang Indonesia yang dengan bangga memperlihatkan kemahirannnya menggunakan bahasa Inggris walaupun mereka tidak mengusai bahasa Indonesia dengan baik. Tak sedikit orang yang malu jika tidak bisa berbahasa asing, tapi adakah yang merasa malu dan kurang jika tidak menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar? Belum lagi pemikiran orang-orang yang menganggap remeh bahasa Indonesia, dan tanpa disadarinya seseorang tidak mau mempelajari bahasa Indonesia dengan serius. Pemakaian bahasa Indonesia hanya pada lingkup resmi, misalnya saat acara-acara yang bersifat resmi, atau di lingkungan civitas akademika. Kesimpulannya banyak orang yang menguasai bahasa asing dengan baik tetapi bahasa Indonesia dengan apa adanya. Bahkan apa yang terjadi jika seseorang yang sibuk dan bangga menggunakan bahasa asing sehingga melalaikan bahasanya sendiri. Belum lagi masyarakat terpaku pada tuntunan pergerakan era globalisasi yang membelenggu kehidupan masyarakat. Semua ilmu pengetahuan dan kajian Iptek banyak dalam bahasa asing (Bahasa Inggris) sehingga sangat wajar jika memprioritaskan bahasa tersebut. Bahasa asing memiliki andil dan tempat tersendiri sebagai bahasa internasional. Pengunaan bahasa asing yang masuk dan diserap ke dalam Bahasa Indonesia juga membawa efek negatif. Faktanya yang terjadi bukan hanya dari kebahasaannya saja yang diserap, tapi budaya dan kebiasaan dari luar juga mempengaruhi budaya di Indonesia. Oleh karena itu, pentingnya kesadaran untuk bersikap cermat dan mengarahkan perkembangan bahasa tersebut ke arah yang positif. Kemudian kita perhatikan saat ini pemakaian bahasa “gaul” diseputar kehidupan remaja. Belum lagi masalah penggunaan bahasa Indonesia yang masih kental akan dialek bahasa daerah yang juga berpengaruh terhadap bahasa Indonesia.. Hal ini dilatarbelakangi pada penggunaan Bahasa Indonesia juga berkutat dengan penggunaan bahasa daerah, hampir setiap masyarakat Indonesia menggunakan bahasa daerah masing-masing untuk berkomunikasi. Hal ini pula membuat fenomena pemakaian bahasa Indonesia semakin dipertanyakan. Bukan tidak mungkin karena tuntutan hal ini bahasa Indonesia akan dipandang sebelah mata. Satu pertanyaan mampukah Bahasa Indonesia bertahan di tengah arus fenomena kebahasaan yang terjadi di Indonesia.
Semakin kurangnya minat dan perhatian terhadap bahasa, akan menjadi masalah utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahasa memiliki peranan penting, demi perkembangan dan kemajuan masyarakatnya. Sebuah bahasa perlu di hargai dan di jaga kelestariannya agar jumlah penutur dari suatu bahasa tertentu akan tetap stabil. Namun jika fenomena dan permasalahan terhadap bahasa terus terjadi, maka bukan tidak mungkin berdampak negatif pada Bahasa Indonesia. Gejolak perkembangan berbagai pemakaian bahasa dalam era globalisasi mampu mengikiskan eksistensi suatu bahasa jika masyarakatnya tidak menghargai atau menjaga bahasanya. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional, yaitu sebagai lambang kebanggaan nasional. Bahasa Indonesia melambangkan nilai-nilai budaya, sebagai jati diri bangsa di mata dunia internasional. Oleh sebab itu pentingnya membina rasa kebanggan untuk mengunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia juga merupakan lambing persatuan karena bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia mempersatukan beragam suku, budaya, etnik dan adapt istiadat. Indonesia berbahasa satu, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa negara dan bahasa resmi, karena digunakan di acara dan segala kegiatan kenegaraan. Kemudian bahasa Indonesia digunakan sebagai alat penghubung yang bersifat resmi pada sistem pergerakan pemerintahan.
Masyarakat yang sadar akan pentingnya peranan bahasa dalam melakukan berbagai kegiatan tertentu. Oleh karena itu, dilakukan kebijakan yang menjaga dan melestarikan bahasa. dilaksanakan perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pengolahan dan keseluruhan dalam mengatasi masalah bahasa itu sendiri. Lembaga dan instansi kebahasaan terus menjalin kerjasama untuk menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia. Melakukan kegiatan-kegiatan yang mengembangkan minat dan kemampuan berbahasa. Misalnya secara rutin melakukan seminar, penyuluhan mengenai pengembangan bahasa Indonesia, atau kegiatan perlombaan secara rutin pada peringatan Bulan Bahasa yang jatuh pada bulan Oktober. Hal ini merupakan wujud akan rasa nasionalisme terhadap bahasa Indonesia.
MI

0 komentar: