Esai

Selasa, 26 Januari 2010

Faktor Pendukung Kemajuan Pendidikan

Pendidikan di Indonesia saat ini sedang mengalami revolusi. Setiap unsur-unsur yang berperan di dalamnya sedang bergejolak menghadapi perannya masig-masing. Peran yang harus dijalanan dengan baik agar terciptanya seorang yang pelajar yang cerdas dan berkepribadian luhur. Menyadari pentingnya pendidikan bagi setiap manusia adalah salah satu langkah untuk memajukan dunia pendidikan. Saat ini hal yang harus dilakukan adalah bagaimana menghadapi masalah yang sedang mendera dunia pendidikan kita. Oleh karena itu kita harus memahami bagaimana pendidikan yang telah kita jalankan selama ini. Apakah sudah sesuai dengan apa yang kita kehendaki yaitu membawa kemajuan bagi dunia pendidikan. Pemahaman yang jelas tentang konsep pendidikan yang telah kita ikuti mampu memberikan masukan positif bagi kita maupun orang lain untuk mengembangkan mutu pendidikan.

Sistem pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar terciptanya sumber daya manusia yang bermutu dan berakhlak mulia. Peran serta dari segala aspek kehidupan sangat di perlukan bukan hanya dibebankan kepada siswa. Peran serta guru, kepala sekolah, orang tua dan pemerintah pula sangat di perlukan untuk mendukung terciptanya mutu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang baik dan mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas adalah pendidikan yang memenuhi segala kebutuhan dari berbagai aspek. Misalnya kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan. Tetapi jika di telaah lagi bagaimana sarana dan prasarana yang ada di sekitar kita. Masih banyaknya sekolah-sekolah yang ada didaerah tertinggal kurang di perhatikan bahkan tidak tersentuh. Aspek lain yang harus di penuhi adalah kualitas seorang guru atau tenaga pengajar. Semakin baik seorang guru memaksimalkan potensinya dalam belajar maka ia akan mampu menjadi seorang guru yang berpredikat baik. Seorang guru bukan hanya harus memiliki rasa perhatian dan pengertian kepada siswa tetapi seorang guru yang cerdas dan terampil. Seorang guru harus pandai dalam bidangnya dan bidang-bidang lain yang dekat dengannya selaku seorang praktisi pendidikan. Contohnya seorang guru harus pandai menulis sebuah karya tulis maupun karya ilmiah karena seorang guru harus membuat karya tulis yang diajukan dalam pengurusan kenaikan pangkat. Ini adalah salah satu contoh kecil kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Tetapi masih ada pula seorang guru yang tidak mahir dalam bidang kepenulisan ini. Padahal guru memiliki banyak keahlian karena sudah banyak pengalaman yang telah dialami didunia pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yunis (2008) “Dilihat dari perspektif guru sebagai subjek, sebagai praktisi pendidikan para guru memiliki potensi menulis yang sangat besar. Ya, guru sebenarnya memiliki segudang bahan berupa pengalaman pribadi tentang system dan model pembelajaran yang dijalankan”. Jika guru memiliki profesionalitas yang bagus dibidangnya dan memiliki keterampilan yang baik maka peserta didik akan berperan baik pula dalam melaksanakan tugasnya.
Proses pendidikan merupakan suatu kegiatan yang menunjang siswa agar menjadi siswa yang berperan dalam tugasnya sebaik mungkin. Hal lain juga dinyatakan oleh Suyono (2002) Kegiatan utama dari pendidikan adalah untuk membawa pembelajaran pada suatu kemungkinan. Proses pembelajaran ini membutuhkan partisipasi dalam perannya, pelajar melalui penggunaan Bahasa Indonesia sebagai suatu arti dari komunikasi verbal.
Selanjutnya hal yang harus kita perhatikan adalah pemenuhan kebutuhan pembelajaran dari semua siswa. Bukan hanya dalam segi sarana dan prasarana saja. Siswa membutuhkan perhatian yang cukup dari orang tua maupun guru dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa, misalnya dari pergaulan. Misalnya di lingkungan sekolah di bentuknya kelompok belajar, maupun ekstrakulikuler. Inilah salah satu contoh kecil pergaulan siswa. Ketelitian seorang guru misalnya dalam pembentukkan konsep ekstrakulikuler yang telah dirancang tersebut mampu memberikan manfaat yang baik bagi siswa. Contoh lain yang bisa kita lihat adalah berdasarkan pendapat Yuliarti (2007) menyatakan bahwa salah satu metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran menulis puisi adalah pemanfaatan majalah cetak sekolah. Majalah cetak merupakan salah satu jenis majalah sekolah yang dapat dimanfaatkan dalam rangka menunjang proses pembelajaran menulis, khususnya menulis puisi di sekolah. Di bentuknya program tersebut guna meningkatkan kreatifitas siswa.
Perhatian selanjutnya kita tujukan kepada dampak era globalisasi yang mendera siswa khususnya pelajar. Seiring kemajuan zaman dan teknologi saat ini membuat siswa harus benar-benar berhati-hati dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, apakah berdampak buruk bagi dirinya atau tidak. Bagaimana tidak seorang siswa tidak bisa terbuai dengan berbagai teknologi yang baru dan canggih. Kebutuhan atas hal tersebut benar-benar diperlukan oleh siswa, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Iswara (2008) “Tidak diragukan lagi bahwa komputer tidak hanya diperlukan oleh orang berdisiplin ilmu komputer saja. Komputer bahkan telah menjadi kebutuhan pribadi setiap individu. Idealnya, satu komputer untuk satu orang”. Sebagai seorang individu kita tidak mampu menolak dan meninggalkan teknologi. Contoh lainnya dapat dilihat pada pemakaian dan pengguna internet yang makin meluas. Secara tidak langsung internet memberikan dampak negatif dan posisitif bagi penggunanya.
Pernyataan diatas mengenai pemaparan aspek-aspek pemenuhan pendidikan. Namun hal lain yang harus kita koreksi adalah hasil dari proses pendidikan yang telah kita lalui. Faktanya lajur pendidikan kita tetap sama bahkan mengalami kemunduran hal ini dapat dilihat dari pernyataan Kemalawati (2008) “penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi, telah terbukti adanya kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan UN. Dugaan kecurangan dalam UN merebak karena ada sekolah yang tingkat kelulusannya mencapai 100 persen. Sebaliknya ada sekolah yang angka kelulusannya nol persen”. Ini adalah contoh dari hasil proses pembelajaran yang mengecewakan.
Pemenuhan kebutuhan dari faktor-faktor pendukung yang diperlukan tersebut sangatlah penting karena untuk menciptakan sistem pendidikan yang baik. Diperlukannya dedikasi yang baik dari berbagai pihak agar tidak terjadi kemunduran dalam dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Iswara. 2008.‘‘Penelitian E-Learning sebagai Ranah Penelitian Pendidikan Bahasa di UPI Kampus Sumedang ‘‘.http://jurnal-sastra.blogspot.com/search?q=pendidikan.
Diakses tanggal 12 Juni 2008.

Kemalawati, D. 2008. “Jujurkah Dunia Pendidikan Kita” http://pakguruonline. pendidikan.net/jujurkah_pendidikan_kita.html. Diakses tanggal 15 Juni 2008.

Suyono. (2002) “Bahasa Indonesia dalam Pendidikan dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Di Sekolah”. http://www.malang.ac.id/jurnal/fs/bani/2002a.htm. Diakses tanggal 15 Juni 2008.

Yuliarti, T. 2007. “Pemanfaatan Bianglala dalam Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas IV ‘‘.http://jurnaljpi.wordpress.com/category/bahasa-indonesia/. Diakses tanggal 15 Juni 2008.

Yunis, T. 2008. “Bila Guru Mau Menulis” http://pakguruonline.pendidikan.net,/bila_ guru_mau_menulis.html. Diakses tanggal 15 Juni 2008.

0 komentar: