BIPA

Selasa, 26 Januari 2010

Pengajaran dan Penggunaan Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia. Bahsa yang mengalami berbagai penyerapan dan adaptasi dari bahasa lain sehingga memiliki keunikan dan keanekaragaman tersendiri. Bahasa Indonesia saat ini tidak hanya digunakan oleh bangsa Indonesia sepenuhnya karena bangsa Indonesia telah dipelajari dan digunakan oleh bangsa lain sebagai penutur asing. Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah cukup baik jika kita lihat dari banyaknya lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan penggunaannya serta kendala yang di hadapi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke negera-negara lain, pengajaran yang di lakukan oleh beberapa lembaga-lembaga dan pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing terus meningkatkan dan memperbaiki mutu dan kwalitasnya agar Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain. Salah satu contoh lembaga yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing adalah Pusat Bahasa. Mengenai pengajaran yang lembaga tersebut memiliki beberapa komponen yaitu pengajar, pengajar adalah orang-orang yang telah berpengalaman mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. Mereka adalah para penutur asli bahasa Indonesia yang berlatar belakang pendidikan bahasa dan telah memahami seluk-beluk bahasa. Selanjutnya kelas atau tingkatan, yaitu Tingkat Dasar/Pemula (BIPA I), Tingkat Madya (BIPA II), dan Tingkat Lanjut (BIPA III). Tiap tingkatan ditempuh selama satu semester dengan jumlah jam belajar 64 jam (per minggu 2 kali pertemuan 2 jam). Selain itu, fasilitas yang tersedia dalam pengajaran BIPA di Pusat Bahasa, antara lain ruang kelas, buku, kaset, dan CD bahan ajar, perpustakaan, laboratorium bahasa. Hal ini didasarkan pada pembelajaran yang dilakukan di Pusat Bahasa. (http://pusatbahasa.diknas.go.id /laman/ index.php? lmenu=layanan&info=bipa). Dengan pengajaran yang lengkap dari bahan ajar, komponen pembelajaran yang lengkap dan metode pembelajaran yang tepat serta staf pengajar yang berkualitas diharapkan mampu mengajarkan Bahasa Indonesia kepada penutur asing.

Penggunaan Bahasa Indonesia telah banyak di berbagai negara di belahan bumi, hal ini mungkin di latar belakangi oleh letak geografis yang strategis, maupun karena bentuk kerjasama Indonesia dengan Negara lain atau faktor-faktor lain seperti sumber saya alam yang sangat potensial maupun keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diajarkan di berbagai Negara berarti penggunaannya juga sudah cukup banyak. Dari data yang telah diperoleh berdasarkan (http://kain.depdiknas.org/news.php?id=22) Bahasa Indonesia telah diajarkan di 73 negara. Terbanyak terdapat di Jepang, Australia, Amerika, dan Jerman. Lembaga tersebut umumnya tempat kursus, universitas, sekolah, dan sekolah Indonesia di luar negeri. Penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai Negara ternyata telah mendapat respon yang positif namun bila kita pelajari lebih jauh ada beberapa kendala yang di hadapi bagi siswa ataupun penutur asing yang belajar Bahasa Indonesia salah satunya berdasarkan pengamatan salah seorang pengajar BIPA (mahasiswa dari Universitas Tasmania dan Universitas Deakin, Australia), penulis menemukan bahwa persoalan berbahasa Indonesia tulis merupakan persoalan yang rumit bagi penutur asing. Mereka cenderung membahasatuliskan bahasa lisan. Kesulitan ini juga dialami oleh “X”, seorang Magister Kehutanan dari negeri Belanda (http://www.ialf. edu/bipa/jan2003/efektivitaspengajaranmenulis.html). Kenyataannya jika kita ketahui pembelajaran yang paling penting adalah bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dan bagaimana agara penutur asing mampu dan benar-benar memahami arti dan maksud dari Indonesia tersebut. Kendala lain yang diperoleh dari sumber (http://www.ialf.edu/bipa /jan 2003/efektivitaspengajaranmenulis.html) adalah ketidakmudahan untuk memahami bahasa itu hampir terjadi pada setiap aspek ketatabahasaan (fonem, morfem, dan sintaksis). Memang banyak kesulitan untuk memahami hal tersebut lebih dalam, di butuhkan kerja keras dan bimbingan serta latihan untuk lebih dapat memahami. Selain itu membutuhkan waktu belajar yang tidak relatif singkat. Tergantung sejauh mana kesungguhan pembelajaran dari penutur asing.

Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah menunjukan hasil yang baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya peminat yang belajar Bahasa Indonesia di lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Tetapi ada beberapa faktor yang menjadi kendala bagi penutur asing untuk mempelajari Bahasa Indoensia. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus untuk mengatasi kendala tersebut. Selain dibutuhkan kegigihan dari pembelajaran yang efektif dari penutur asing tersebut dibutuhkan pula pengajaran yang baik and relevan bagi penutur asing.




DAFTAR PUSTAKA

2008. “Bahasa Indonesia Diajarkan di 73 Negara”.(http://kain.depdiknas.org/news. php?id=22). Diakses tanggal 19 November 2008.

“BIPA Pusat Bahasa”. http://pusatbahasa.diknas.go.id /laman/ index.php? lmenu= layanan&info=bipa). Diakses tanggal 19 November 2008.

Gani, Erizal. “Efektivitas Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing: Studi Kasus pada Seorang Pelajar dari Belanda”(http://www.ialf.edu/bipa /jan 2003/efektivitaspengajaranmenulis.html). Diakses tanggal 19 November 2008.

0 komentar: