Esai

Selasa, 26 Januari 2010

Kepenulisan Bahasa Jurnalistik
Menulis adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan wartawan atau jurnalis dalam kehidupannya menulis merupakan makanan sehari-hari atau makanan pokok yang harus dilakukan, karena tanpa hal tersebut seorang penulis tidak dapat menghasilkan tulisan yang baik. Dalam kegiatannya seorang jurnalis sering menulis kegiatan yang ia lakukan sehari-hari, kejadian maupun peristiwa yang mereka lihat, dengar maupun yang mereka alami. Oleh karena itu dipaparkan mengenai hal-hal yang perlu di hindari dalam menulis serta beberapa masalah yang dihadapi penulis dalam menuliskan pendapat, maupun ide ke dalam bentuk tulisan.
Seorang jurnalis harus benar-benar menguasai bahasa jurnalistik, karena hanya dengan tulisan seorang penulis mampu memberikan tanggapannnya dan mampu mempengaruhi pembaca dengan tulisannya. Jika penulis mampu menyajikan dengan baik maka hasil tulisan tersebut mampu merubah pandangan pembaca terhadap masalah tertentu yang penulis paparkan. Dari tiap-tiap kata-kata maupun kalimat yang disampaikan penulis dapat menarik perhatian pembaca. Selanjutnya bahasa yang dipakai juga harus efektif hal ini sesuai kutipan yang bersumber dari http://blog. unila.ac.id/redha /2008 /04/03/bahasa-jurnalistik). Mengungkapkan bahwa dalam tulisan yang perlu diperhatikan adalah mengenai kemampuan membuat paragraf, ada 3 kriteria yang perlu dipenuhi yaitu “padat isi (kesatupaduan), pengkajian yang logis, serta penguraian yang teratur dan jelas”. Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam menulis, hal ini dipaparkan oleh anggota tim redaksi website Unila. antara lain yaitu, menulis yang tidak relevan/tidak berhubungan dengan topic permasalahan. Mengemukakan ungkapan basa- basi/keterangan yang tidak seberapa penting. Komponen yang disampaikan harus benar-benar padat dan berisi. Selanjutnya mengemukakan ulangan-ulangan yang tidak perlu dalam kalimat. Memajukan ajakan-ajakan kepada pembaca juga perlu dihindari agar tulisan tidak menjadi karangan persuasi. Kemudian tidak mengemukakan generalisasi secara sembarangan. Hindari pula menggunakan kata-kata yang menggunakan emosi. Selain itu, jangan menggunakan istilah-istilah/kata-kata asing secara berlebihan. Tidak boleh pula pemaparan kita seperti menggurui pembaca. Gunakanlah kalimat seefektif mungkin, hindari kalimat-kalimat panjang dalam tulisan Anda.

Dalam pemakaian bahasa jurnalistik penulis sering melakukan beberapa kesalahan yang didasari oleh beberapa faktor. Baik dari internal maupun eksternal salah satunya dari faktor internal yaitu kurangnya ketelitian dan konsentrasi. Beberapa hal yang sering dialami oleh penulis dalam menulis, salah satunya kurangnya motivasi dan minat. Lalu selanjutnya ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam menulis. Hal ini berdasarkan pendapat dari Dad Murniah, yaitu :

Ketepatan memilih kata dapat dicapai apabila kita sebagai penulis atau jurnalis menguasai dengan baik masalah yang dituliskan. Kedua, kesesuaian atau kecocokan dalam menggunakan kata. Menyimpang dari Kaidah. Surat kabar dibaca oleh semua lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya. Maka, bahasa jurnalistik harus dapat dipahami dalam ukuran intelektual. Juga tidak setiap orang memiliki cukup waktu untuk membaca surat kabar, maka bahasa jurnalistik mengutamakan kemampuan untuk menyampaikan semua informasi yang dibawa kepada pembaca secepatnya dengan daya komunikasinya. Muncul keluhan bahwa bahasa Indonesia di media massa menyimpang dari kaidah baku. Kesalahan tertinggi yang dilakukan wartawan terdapat pada aspek gramatikal dan kesalahan terendah pada aspek ortografi. Berdasarkan jenis berita, berita olahraga memiliki afrekuensi kesalahan tertinggi dan frekuensi kesalahan terendah pada berita kriminal.
Dari pemaparan tersebut diharapkan mampu membantu para penulis untuk membuat tulisan yang berbobot, padat dan berisi sehingga mampu menginformasikan dengan baik kepada para pembacanya. Tetapi jika kita lihat lagi ada beberapa penyebab mengapa wartawan ataupun penulis melakukan kesalahan bahasa, yaitu dari faktor penulis karena minimnya penguasaan kosa kata, pengetahuan kebahasaan yang terbatas, dan kurang bertanggung jawab terhadap pemakaian bahasa, karena kebiasaan lupa dan pendidikan yang belum baik hal ini berdasarkan pendapat Dad Murniah. Selain itu faktor di luar penulis, yang menyebabkan wartawan atau penulis melakukan kesalahan dalam menggunakan bahasa Indonesia karena keterbatasan waktu menulis, lama kerja, banyaknya naskah yang dikoreksi, dan tidak tersedianya redaktur bahasa dalam surat kabar. Namun, sebagai seorang jurnalis ataupun penulis yang handal hendaklah hal tersebut tidak terjadi karena akan menyebabkan kesalahan dalam penulisan. Kita tahu bahwa penulis ataupun wartawan merupakan pembentuk ide maksudnya sebagai sumber dari suatu berita atau informasi kepada pembacanya. Jika terjadi kesalahan dan kerancuan dalam berbahasa maka akan terjadi kesalahan pemahaman terhadap informasi yang diterima oleh pembaca.

Penulis ataupun wartawan harus dibekali dengan kemampuan yang baik akan kemampuan berbahasa, karena bahasa ataupun kata-kata adalah sebagai alat yang digunakan untuk menginformasikan berita maupun tulisan kepada pembaca. Dibutuhkan ketelitian dan ketekunan untuk menerapakan hal tersebut. Oleh karena berdasarkan infomasi yang telah di sampaikan dapat menjadi salah satu sumber ide maupun inspirasi untu menulis.

DAFTAR PUSTAKA

Dad, Murniah. Beberapa Kesalahan Bahasa Jurnalistik http://www.sinarharapan.co.id /berita/0711/22/opi01.html. Diakses Tanggal 16 Oktober 2008.

Anggota tim redaksi website Unila. Bahasa Jurnalistik. http://blog.unila.ac.id/redha /2008 /04/03/bahasa-jurnalistik/. Diakses Tanggal 16 Oktober 2008.

0 komentar: